rekamanjejakhijau.com

Jangan Dibuang! Begini Cara Menggunakan Kembali Silica Gel Untuk Rempah

Waktu itu usiaku 8 tahun. Aku menyantap oleh-oleh bakpia pathok bersama adik. Hhhmmm enaknya, bakpia basah dengan isian kacang hijau pulen. Satu saja tidak cukup, maunya dihabiskan sendiri. Tak terasa tersisa 2 bakpia di dalam dus dan 1 benda berbentuk kotak warna putih, seukuran bungkus permen.

Saat itu belum tahu kalau namanya silica gel. Karena penasaran, ambil dan sobek bungkusnya. Ada banyak butiran kecokelatan. “Wah aku melewatkan bumbu bakpia”, pikirku. Ambil bakpia yang tersisa, gigit sedikit, dan tabur butiran cokelat itu. Masukkan ke mulut, kunyah dan telan. “Manis, enak pakai bumbi ini, ada kriuk-kriuknya”, kataku pada adik laki-lakiku.

Dengan bangga, aku memamerkan kepada kakak perempuanku. “ Makan bakpia ditambah ini, enak lho”, sambil menyodorkan kemasan putih yang terbuka tadi. “Eh, apa itu sini”, sambal rebut bumbu yang kataku enak tadi. Sontak istighfar kakakku sambal panggil ayah ibu,” Astagfirullah, ayah ibu adik makan racun”.

“Hah, racun?”, wajahku pucat pasi ketakutan. “Ini tuh tidak boleh dimakan, nih tulisannya Do Not Eat !”, kata kakak mencoba menjelaskan padaku.”Cepat, minum ini. Habiskan, harus minum air yang banyak!”[ perintah ibu. Ayah datang tergopoh-gopoh, membawakan air kelapa yang malam itu juga dipetik dari pohon kelapa di pekarangan rumah.

“Aku kan belum bisa bahasa inggris, jadi nggak tau”, mencoba membela diri sambal ketakutan diiringi isak tangis. Lagi-lagi, kakak menjelaskan dengan tegas ”Do Not itu artinya jangan, Eat adalah makan. Jadi Jangan Makan !”. “Sudah-sudah, minum lagi airnya yang banyak, habiskan air kelapanya juga. Lalu pergi tidur !” perintah ibu. Aku mencoba tidur, tetapi takut sekali memejamkan mata. Bagaimana kalau besok pagi, aku tidak bisa bangun gara-gara makan butiran cokelat tadi, gumamku. Sekalinya terpejam, aku lawan begitu seterusnya hingga akhirnya terlelap dengan sendirinya dengan air mata yang perlahan mengering.

silica gel

Alhamdulillah, hingga saat ini aku masih bisa menceritakan kejadian puluhan tahun itu di blog pribadiku ini. Artinya Allah menyelamatkan aku dari butiran cokelat yang bisa mematikan itu. Benda apakah itu sebenarnya? Hingga aku tidak bisa melupakan kejadian konyol dan penuh hikmah itu. Hahaha…

Terkuak juga akhirnya, benda kecil dengan tulisan Do Not Eat itu namanya Silica Gel.
Aku yakin setiap kali Hijau Holic belanja bahan makanan, alas kaki, makanan ringan, alat elektronik, tas, obat & suplemen dan lain-lain. Pasti menemukannya terselip di antara isi barang belanjaan tersebut. Begitu dapat, sebenarnya jangan langsung dibuang ! begini cara menggunakan kembali silica gel untuk rempah. Namun, kupas lebih dalam dulu ya. Sebelum tips dan cara menggunakan silica gel pada makanan.

Silica Gel Adalah

Silica gel atau absorbent chemical adalah butiran seperti kaca yang memiliki bentuk sangat berpori. Terbuat dari mineral alami yang dimurnikan dan diproses sedemikian rupa hingga menjadi natrium silikat sintesis atau sol natrium silikat (NaSiO2). Berbentuk mirip agar-agar namun dapat didehidrasi sehingga berubah bentuk menjadi padat dan menyerupai butiran kaca serta bersifat tidak elastis. Itulah kenapa meski bentuknya padat, tapi disebutnya gel.

Manfaat Silica Gel

Kegunaan utama adalah sebagai media penyerap dan pengering untuk berbagai kebutuhan:
  • Pencegah karat pada logam, biasanya pada kemasan pisau cukur
  • Melindungi sepatu dan tas dari kelembaban berlebih
  • Mencegah produk menggumpal, terutama produk bubuk dan menjaga kulitas produk agar tetap baik, terhindar dari bau kurang sedap dan tumbuhnya jamur.
  • Pertolongan pertama untuk mengeringkan ponsel yang basah

3 Jenis Silica Gel 

1. Silica Gel Biru- jenis silica yang saat ini sudah dibatasi penggunaannya karena bahan pembuatnya yang relatif berbahaya bagi kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya, yaitu cobalt chloride. Tidak boleh digunakan pada kemasan obat, makanan, ataupun produk yang sering bersentuhan dengan manusia, seperti pakaian, kamera, sepatu, tas, dan berbagai keperluan sehari-hari lainnya.

2. Silica Gel Putih – silica gel berbentuk kristal bening atau butiran putih dan umum digunakan, m kemasan industri farmasi padat dan kering, industri makanan kering, industri kertas, tekstil, kulit, alat-alat elektronik serta akhir-akhir ini sering pula digunakan dalam industri kerajinan dan mainan anak.

3.Silica Gel Natural – berwarna kecokelatan, diolah dari bahan mineral alami dan dikemas dalam kertas semi permeable. Sifat dari bahan penyerap kelembaban ini ialah food grade, tidak berbau, tidak berasa, hydrophilic aktif. Secara umum, Silica natural direkomendasikan untuk penyerap kelembaban atau menjaga kekeringan udara dalam kemasan tertutup.

Cara Menggunakan Kembali Silica Gel Untuk Rempah

Ternyata silica gel yang Hijau Holic jumpai di produk, bisa lho digunakan kembali (Prinsip 5R Zero Waste). Karena daya tahan silica gel cukup kuat juga, bisa digunakan selama bertahun-tahun selama kondisi masih bagus dan tidak silica gel mengalami perubahan warna.
Memang silica gel tidak diciptakan untuk langsung dibuang setelah dipakai dan umumnya tidak ada masa kadaluarsa. Jadi jangan langsung dibuang ya Hijau Holic. Meskipun pada kemasan tertulis Throw Away. Tulisan ini dibuat untuk menghindari kejadian konyol dan berbahaya yang pernah aku alami. Kalau sudah dibuang, kemungkinan untuk dimakan dengan tidak sengaja oleh anak di bawah umur bisa dihindari.

cara memggunakan kembali silica gel

Sebenarnya silica bisa digunakan kembali untuk keperluan sehari-hari. di bawah ini akan dibahas cara menggunakna silica gel pada makanan. Bahan makanan yan disimpan dengan benar dan tepat, bisa mencegah food loss. Food loss adalah sebutan dari sampah yang dihasilkan dari bahan makanan yang belum diolah/digunakan.

Salah satu contohnya adalah sampah dari rempah yang berkutu, berjamur dan tengik. Meskipun rempah sudah dalam kondisi kering, penyimpanan bumbu alami tidak boleh sembarang. Bisa saja kandungan air dan kelembaban masih tertinggal di rempah. Alih-alih mendapatkan aroma sedap dari rempah, malah merusak cita rasa masakan. Hanya gara-gara kurang benar menyimpan rempah.

Kemiri adaah salah satu rempah yang mudah berkutu dan berjamur. Terlihat kering di luar, namun dalamnya yang kaya minyak menjadikan dagingnya basah. Kondisi ini mengundang jamur untuk tumbuh, bahkan kutu hingga membuat kemiri berbau tengik dan bentuk padatnya menjadi seolah terselimuti serbuk. Begitu pula rempah bubuk, bisa menggumpal yang merusak kulitas aroma. Meskipun sudah disimpan dalam wadah tertutup, masalah tersebut seringkali masih terjadi lho.

Itulah mengapa begitu menemukan silica gel, jangan dibuang. Hijau holic bisa menggunakan kembali silica gel untuk rempah :

1. Pakai Wadah Tertutup

Siapkan wadah tertutup untuk menyimpan rempah. Lebih baik wadah berbahan kaca, agar bebas dari kontaminasi bau plastik dari wadah.

2. Lokasi Penyimpanan Yang Tepat

Jauhkan dari tempat yang panas (dekat kompor, microwave atau terkena cahaya matahari langsung seperti dekat jendela). Karena rempah sensitif dengan panas yang bisa merusak aroma. Sebaiknya simpan di tempat gelap dan teduh

3. Gunakan Silica Gel

Ini yang paling penting Selipkan silica gel food grade (jenis putih atau natural) pada wadah rempah. Untuk menyerap kelembaban dan menghindari bubuk menggumpal. Seberapa banyak, tergantung volume wadah penyimpanan.

Catatan

Rempah kemiri, sangrai terlebih dahulu. Atau rempah padat (merica, ketumbar dll) yang dihaluskan sendiri dengan blender. Tunggu rempah sampai dingin,dengan cara diangin-anginkan. Selanjutnya baru masukkan dalam wadah.
Selain untuk rempah, silica gel juga bisa digunakan dalam penyimpanan bahan makanan lain seperti tepung-tepungan,biji-bijian dan makanan kering lainnya.

cara simpan kemiri


Apabila kondisi kemasan silica gel sudah tidak layak dan terlalu lama dipakai. Daya serap akan menurun, sebaiknya segera ganti dengan silica gel yang baru. Silica gel yang lama, bisa dibuang bersama limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun). Jika dibuang secara sembarangan, dikhawatirkan zat-zat yang ditambahkan selama proses pembuatannya mencemari lingkungan. Cara lain dengan menjemurnya di bawah terik cahaya matahari.

Keputusan yang tepat bukan dengan tidak tergesa-gesa buang silica gel. Ternyata kalian bisa menggunakan kembali silica gel untuk rempah. Tidak ada food loss, aroma rempah tetap menguar harum. Berkat penyimpanan yang benar dengan bantuan silica gel. 
Selain itu pesan penting yang ingin ku sampaikan.

Semoga ceritaku di masa kecil itu tidak terulang pada anak,adik,keponakan kalian. Segera amankan silica gel dari jangkauan anak yang belum bisa mengartikan bahasa inggris dan balita. Lalu gunakan kembali silica gel pada makanan agar tidak ada lagi food loss. Selmaat hari pangan sedunia 2023

7 komentar

Terimakasih sudah berkunjung dan meninggalkan jejak di kolom komentar. Semoga artikel ini bermanfaat.
  1. Oiya baru kepikiran bisa dipake lagi ya. Aku tiap nemu ini abis produknya langsung dibuang mb. Ini sebenarnya ada tanggal kadaluarsanya ga ya mb? Atau taunya kalau daya penyerapan menurun saja?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa mbak, tanghal kadaluarsa nggak ada sih. Sesuai kondisi silica gel aja,kalau udah buluk kemasannya dan tidak lagi bunyi saat dikocok artinya udah jauh berkurang daya serapnya

      Hapus
  2. Ya ampun baru tau kl bisa dipakai lagi. Biasanya kl udah nemu itu langsung aq buang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mulai besok, pakai lagi ya kakak buat serap2 bau di laci juga bisa kok

      Hapus
  3. Aduh mbak kok bisa kepikiran dimaem siih...emang ada bakpia pake bumbu? 😂 Alhamdulillah kakak sigap ya. Btw saya baru tau soal food loss dan reuse silika loh...pas banget bisa buat nyimpen herbs kering ya. Terima kasiiiih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Namanya bocah,mikirnya dulu.kok diselipkan di antara bakpia.ooh bumbunya mungkin .aku melewatkannya 🤣🤣

      Hapus