rekamanjejakhijau.com

Mengejutkan Jejak Hijauku Terlacak

Semakin ke sini, aku mulai antusias mengutak atik aneka tools yang ada di blogspot. Terlebih tugas - tugas selama mengikuti kelas blogspedia coaching batch 4, memang mengharuskan blogger mengenali tools dasar dan pendukung. Di kesempatan saat ini, aku mulai menjelajah tools blog stats, suatu perangkat yang menyajikan ketertarikan netizen terhadap jejak hijauku dalam bentuk data statistik.

Dari blog stats, aku bisa menelusuri dan melacak siapa dan jumlah pengunjung , dari mana mereka berasal, melalui media apa dan lain sebagainya.

contoh aksi untuk lingkungan dalam hari bumi
Ilustrasi Aksi Hijau dari Hijau Holic (sumber : freepik)

Fakta Tentang Jejak Hijau Aku Yang Terlacak

1. Who, When

Yup, sebagian besar dari mereka adalah pengguna media sosial instagram yang sering disebut instagramers (IGers). Aku lebih suka menyebut mereka dengan Hijau Holic
Aku memprediksi IGers ini adalah mereka generasi milenial (gen Y), mereka yang berada di rentang tahun kelahiran 1980-1996 dan generasi Z yang terlahir di tahun 1997 - 2012. Kok tahu? Ya karena aku sendiri ada Gen Y dan ketika berkenalan dengan teman baru di dunia nyata berlanjut saling bertukar akun instagram yang ternyata banyak dari mereka adalah Gen Z.

2. How

Kedua generasi ini didominasi gender perempuan, karena sejak menikah aku membatasi circle pertemanan hanya dengan perempuan. Kalau pun ada laki-laki, mungkin 3 dari 10.
Hingga tulisan ini dibuat banyak yang berasal dari followers atauno followers. Bahkan ada Hijau Holic yang tidak terlacak dari mana mereka berasal. Namun yang pasti jejak hijauku terlacak karena aku menyematkannya pada bio akun instagram ku. Di sinilah aku merasakan kekuatan super media sosial, instagram do your magic.

3. Where, Why

Hijau Holic tinggal di sejumlah kota besar dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi di Indonesia, sehingga permasalahan sampah dan isu lingkungan banya dijumpai. Walau ada juga yang dari kota kecil. Kemungkinan besar mereka adalah yang pernah berkenalan di dunia nyata atau hasil pencarian lewat tagar instagram. Pastinya sih aku dan Hijau Holic memiliki ketertarikan yang sama yaitu hidup minim sampah yang berkelanjutan dan berkebun. Itulah mengapa aku menamakan mereka sebagai Hijau Holic.

4. What

Hijau Holic terdiri dari ibu rumah tangga penuh waktu, ibu double job : domestik dan publik, ibu dengan satu, dua anak bahkan lebih, calon ibu, pengantin baru, ibu tunggal, mahasiswi, pelajar, perempuan pekerja keras, perempuan : yang baru saja menerapkan gaya hidup minim sampah, yang selalu up to date trend lifestyle, yang tiba tiba mampir seperti tamu tidak diundang, yang masih malu malu mencoba minim sampah, kepo ngapain aja itu minim sampah, yang belum tergerak, pemilik hobi berkebun, yang terpaksa tuntutan tugas atau sekedar cari inspirasi atau mencari jawaban dari permasalahan yang dihadapi, pegiat dan pemerhati lingkungan, yang kritis dengan isu lingkungan, pembelajar yang haus akan ilmu, yang sudah menjalankan minim sampah bahkan ada yang sudah tinggi jam terbangnya.

Serta minoritas dari kalangan laki-laki. Walau berbeda latar belakang dan tujuan, dapat disimpulkan bahwa Hijau Holic memiliki ketertarikan dengan lingkungan, yang serba "hijau", prihatin dengan kondisi persampahan di Indonesia, kegiatan sehari-hari berkutat dengan pengelolaan sampah dan menekuni hobi berkebun serta cinta tumbuh tumbuhan.


sosialisasi pembuatan eco enzyme di kampung zero waste SIBA Klasik
Hijau Holic Belajar Membuat Eco Enzyme (dok.pribadi)

Hijau Holic lebih suka mengakses informasi melalui laptop yang dianggapnya tidak melelahkan mata dengan tampilan layar yang luas, di sela-sela mengerjakan pekerjaan sesekali rehat dengan browsing, dan terkadang melalui smartphone yang dianggap lebih praktis. Tidak segan juga mengajak diskusi di kolom komentar, pesan pribadi bahkan dilanjutkan ke Whatsapp agar lebih intens diskusi. Beberapa dari Hijau Holic ada yang mengajak bertatap muka langsung dan mengundang di suatu acara / kegiatan. Ini sebenarnya yang aku tunggu, lebih seru dan menyenangkan. Aku bisa berbagi sekaligus mendapat ilmu, pengalaman baru begitu pula dengan mereka.

Mengenal Hijau Holic Lebih Dekat

Hijau Holic yang terlacak dari berbagai kota di Indonesia, tumbuh dengan masif dan subur. Kalau mereka dikumpulkan di suatu tempat dalam balutan kegiatan "hijau", akan tampak hijau royo-royo. Kekuatan "hijau" masing-masing dari mereka menjadikan langkah kecil nan remeh terlihat besar dan luar biasa. Bayangkan dari satu kebiasaan membawa kantong belanja sendiri dan menolak kemasan plastik satu kali pakai, akan mengurangi timbulan sampah plastik sekali pakai yang bisa mencapai seribu kilo di tempat pembuangan akhir.

Itu hanya dari satu aksi hijau, belum aksi Hijau Holic lainnya yang efeknya tidak kalah dahsyat.

Terlacak juga di sisi lain, Hijau Holic ada di fase pernah merasakan putus asa, lelah dan hidup segan mati tak mau ketika menghadapi persoalan gempuran sisa konsumsi sehari hari yang tidak kunjung habis dengan mengutamakan kewarasan diri. Jalan ninja yang dilakukan, melonggarkan aksi hijau bahkan ada yang benar-benar berhenti dalam jangka waktu tidak tentu. Berpikir suatu saat bisa melakukan aksi hijau kembali. Terlebih jika Hijau Holic ini adalah seorang single fighter di rumahnya sendiri, komunitas atau lingkungan sosial lainnya. Merasa dianggap orang aneh, sok hijau dan orang yang paling ribet sedunia.


Inilah mengapa Hijau Holic, selalu melihat sekeliling untuk meneropong Hijau Holic lainnya yang bisa menguatkan semangat dan tekadnya. Begitu pula Hijau Holic yang telah bergabung dalam satu wadah yang sefrekuensi, akan berusaha merangkul Hijau Holic lainnya yang berjalan terseok-seok atau belum mencoba melangkah. Harapannya menjadikan Hijau Holic yang sedang kendor, bisa bangkit kembali dan merasa tidak sendiri dalam perjuangannya mengelola sampah dan penerapan hidup berkelanjutan. Serta yang maju undur cantik menjadi mantap bergabung.


pegiat minim sampah dri komunitas belajar zero waste
Komunitas Belajar Zero Waste Jabodetabek (koleksi pribadi)

Selain memiliki penglihatan yang tajam, Hijau Holic merupakan sosok pendengar yang baik. Ketika ada seorang Hijau Holic curhat dan berkeluh kesah, Hijau Holic lainnya akan mendengarkannya terlebih dahulu sebelum terburu buru memberikan solusi, rekomendasi atau alternatif. Mengali dengan dalam akar permasalahan, baru mencoba membantu dengan senang hati. 


Namun hati Hijau Holic mudah rapuh tatkala melihat dan mendengar kabar buruk yang menimpa bumi dengan makhluknya hingga menelan korban atau kerusakan lingkungan yang tak terelakkan. Rasa marah,kesal wajar jika muncul. Sesaat kemudian, mencoba menetralkan perasaan yang berkecamuk itu sambil memikirkan aksi apa yang bisa dilakukan. Tapi pernah juga Hijau Holic hanya bisa pasrah dan penuh harap berdoa kepada pemilik alam, Allah SWT agar ada perubahan baik terjadi dan kondisi tidak semakin memburuk.


Dari hasil mengenali, melihat, mendengar, merasakan apa yang dialami Hijau Holic dan berada di era arus informasi yang serba cepat ini bersama bantuan teknologi internet dan digital, aku mencoba merekam jejak jejak hijauku dan para Hijau Holic agar mudah terlacak dan memberikan pengaruh yang baik kepada yang belum tergerak untuk bergabung. Nantinya hasil rekamannya bisa dinikmati melalui rekamanjejakhijau.blogspot.com

Semoga bermanfaat udan selamat menikmati.





22 komentar

Terimakasih sudah berkunjung dan meninggalkan jejak di kolom komentar. Semoga artikel ini bermanfaat.
  1. Semoga konsisten dan bisa jadi hijau holic hijau holic blog ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Feel free huat bergabung mbak juwita

      Hapus
    2. Halo mbak Ulfa, saya hijau holic juga loh, suka berkebun dan praktek less waste dari rumah, kalo zero belum bisa saya mah

      Hapus
  2. Happy bisa jadi bagian dari holic hijau. Yang hijau2 memang bikin fresh ya mba.
    Selalu bikin rindu mah si hijau.

    BalasHapus
    Balasan
    1. aah mbak yudel hijau holic juga, ngangenin emang ya hijau-hijau tuh

      Hapus
  3. Hijau holic, aku jadi membayangkan tidur di padang rumput hijau hihi. Semangat menebar ilmu hijau2 ya mbak...

    BalasHapus
    Balasan
    1. duh enak ini,angin sepoi2 terus beguling-guling di padang rumput. semoga semangatnya nular ke mbak novita

      Hapus
  4. Toss sesama gen y.. salam kenal hijau holic :)

    BalasHapus
  5. Mampir kesini dulu sebelum lanjut menulis. Biar makin ada gambaran tentang pembaca hehe. Terimakasih mbak Ulfa sudah mengenalkan profil pembacanya dengan sangat lengkap.

    BalasHapus
  6. Suka sekali dg pilihan judulnya mba 👍 dikemas dg epik

    BalasHapus
  7. Aku mau melamar jadi hijau holic kak

    BalasHapus
  8. Selalu kagum dg para aktivis zero waste T.T terimakasih mbak mbak hijau holic..

    BalasHapus
  9. Masya allah,.. Sepertinya aku mendapat jawaban dari kegelisahanku di sini. Aku baru mau belajar menjalani aksi hijau. Meski kadang dipandang aneh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Welcome to the club mbak Titi. Kuatkan tekadmu, aku bersamamu

      Hapus
  10. Semangat para hijau holic..
    Semoga bisa menerapkan jejak-jejak hijau di kota tinggalku yang kekurangan hijau-hijau ini..hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Semoga dapat teman / komunitas se frekuensi ya mbak di temlat tinggalnya

      Hapus
  11. Baca artikel sambil lihat-lihat fotonya berasa lagi berteduh di greenhouse hehee..

    BalasHapus